Halaman

Senin, 30 April 2012

Tertera Makna Mantra Nafas

Biji jagung tidak mungkin berubah menjadi biji duren, walaupun tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Aku memandang itu sebagai suatu yang sakral namun mungkin dapat terelakkan oleh permainan kata-kata.

Memiliki kebun yang tiba-tiba dapat subur dan panen serta tiba-tiba dapat rusak dan tandus menjadikan hidup tidak lagi dapat dikatakan simple. Kebutuhan batiniyah / rohaniyah memiliki hukum wajib untuk dipenuhi.

di antara kecambah jagung itu
aku menggali lubang untuk menanam pisang
layaknya pak tani yang hilang arah

di antara pak tani dan kebunnya
aku menghentakkan kaki tiga kali
memanggil panglima kumbang penguasa alam khayal

Panglima kumbang, panglima kumbang, panglima kumbang
datanglah......... aku butuh bantuanmu

selamat dan selimut hidup kadang tak jauh berbeda
kebunku dan kebun pak tani berdampingan
aku tanam kacang
dia tanam pisang

aku menendang pisang
dia tersenyum
aku bersiul memanggil burung
dia meringis kesakitan

aku bingung
aku bangun...!!!

melamun dan bergumam
"Inikah hidup???"

Jika kawan-kawan bingung dalam membaca tulisanku ini, maka aku mungkin lebih bingung ketika membuat tulisan ini. Sebuah tanggungjawab yang tak henti menghinggapi pundak membuatku tak pernah henti mencuat dalam kebaikanku serta keburukan mereka.

Aku pernah mendengar seseorang berkata di depan warung. "Apa yang akan kamu beli nak?"

..............?????????Makna Mantra Nafas

Jumat, 27 April 2012

Seba Baduy ka Abah Gede



Semalam, sekitar 1.800 orang Suku baduy mendatangi "Abah Gede" / Bupati Kab. Lebak. 

Sebuah tradisi yang sudah berlangsung lama, Suku baduy merupakan suku adat yang di kabupaten Lebak Propinsi Banten yang sampai hari ini masih terbukti menjaga budaya leluhur. Tidak hanya menjadi manusia yang dapat merusak alam beserta isi-isinya.

Dalam acara Seba Baduy itu, mereka berpesan kepada para birokrat pemerintahan untuk dapat melindungi mereka serta dapat bersama-sama menjaga titipan para leluhur. Bahwa segala bentuk bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Mereka menitipkan keberadaan mereka kepada pimpinan mereka (bupati) yang biasa mereka panggil Abah Gede itu.

Respon yang luar biasa di tunjukkan oleh para SKPD di Kab. Lebak.....

Melihat hal itu, kadang aku menjadi iri, entah kapan para atasan itu dapat berkumpul dengan masyarakat kampung halamanku....... Datang dan berbicara sebagai ayahanda dan pimpinan kami....

Eummmmhhhhhhh.....Seba Baduy

Kamis, 26 April 2012

Tiga Adik Angkat

Berada pada suatu posisi yang membingungkan memang kadang bahkan sering kita alami. Sebelumnya aku ta pernah menghiraukan apa pun sikap mereka... namun, apakah salah jika berusaha mendidik dengan cara kita sendiri???

Kini aku memiliki satu kisah tentang adik-adik angkat yang "mungkin manja"...

Mencoba berbagi merupakan hal yang hampir seratus persen baik. membuat serta mencipta suatu ikatan emosional selalu ia coba. Baik dalam mejalin tali persaudaraan atau pun dalam persahabatan. Dia kini sedang kuliah pada suatu perguruan tinggi. Hidup sulit sudah merupakan hal lumrah bagi dirinya, bahkan aneh mungkin bila orang melihatnya....

Bagaimana tidak, ia selalu mencari kesulitan batin yang banyak dihindari kebanyakan orang. Katanya sedang mencari 'sesuatu' namun entah apa.

Ia mengangkat tiga orang adik perempuan di kampusnya, ia bertujuan untuk dapat berbagi pengalaman dan ilmu yang ia miliki khusus hanya pada mereka. Namun dengan cara yang sukar untuk dimengerti orang. Entah apa yang ada dalam benaknya....

Ketertarikan ia pada karakter seseorang sangat jarang ia tunjukkan dengan posisi keseriusan yang tinggi. Cara yang tidak biasa yang ia terapkan pada tiga adiknya saat ini mungkin menemukan jalan bercabang...!!! ia bingung untuk memilih jalan mana yang ia tempuh agar adik-adiknya ini tidak terjerembab pada kesalahfahaman.

Andai ia tidak teramat menyayangi mereka, mungkin sudah akan ia tinggalkan segala sesuatu yang berhubungan atau berbau mereka.... 

Aku Sengaja

Tik tok tik tok tik tok....
Waktu ku tentang untuk dapat permainkan ku...
Datanglah segala kesukaran padaku
Karena aku menentangmu...

Rimbunan harapan tumbuh subur pada tiga wanita yang ku ramalkan...

Jalan liku, bukakan aku untuk lubang yang harus aku tutupi....

"aku sengaja"

Rabu, 18 April 2012

KONTROL SEMANGATMU KALA BICARA DI DEPAN

Saat itu aku menjadi Ketua Pelaksana dalam satu organisasi kedaerahan di Kabupaten Lebak. Sebuah acara sakral yang diyakini merupakan acara terbesar dalam organisasi. acara tersebut adalah Kongres. proses pemilihan Ketua Umum yang baru....

Proses pemilihan ketua tidaklah hal yang biasa, namun hal yang sangat luar biasa.... bagaimana tidak, masa depan organisasi tersebut akan ditentukan hari itu dengan memilih ketua umum yang dianggap layak untuk dapat memimpin kawan-kawannya....

Memegang kepercayaan dari kawan-kawan untuk menjadi pemimpin dalam hal penyelenggaraan kongres merupakan hal yang berat bagi saya. Namun bagaimanapun beratnya saya memiliki  kawan-kawan yang selalu siap sedia menuruti mandat dari organisasi dan pemimpin, walau kadang tak banyak yang seperti itu....

Kawanku, para Gembel Mahasiswa, pada saatnya kamu harus tampil bicara dimuka umum dan hal itu tidak menunggu kita untuk siap menghadapinya, artinya kapanpun kita harus siap menanggapi dan menghadapi tantangan itu dan berani bicara dihadapan pejabat sekalipun..

Hidup menggembel dengan menyandang gelar MAHASISWA akan terasa percuma apabila hasil dari menggembel itu tidak menghasilkan karakter serta kemampuan untuk kita agar dapat kita gunakan demi kemaslahatan masyarakat umum......

Kawanku, tanpa kita sadari banyak orang yang ketika berbicara di depan umum tidak mendapatkan perhatian dari para pendengarnya. apa yang akan kita rasakan apabila hal itu menimpa kita????

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kenapa pembicaraan kita tidak menjadi bahan dengar yang baik bagi audiens sehingga tercipta sikap acuh tak acuh. Hal itu antara lain:
1. Kurangnya penguasaan materi / bahan yang akan dibicarakan;
2. Terlalu menganggap audiens bodoh;
3. Terlalu percaya diri;
4. Terlalu sombong akan penguasaan materi;
5. Kurang memperhatikan emosi audiens;
6. Tidak dapat mengontrol emosi kita ketika berada di depan; dan
7. Masih banyak lagi yang lainnya...... hehehehe

Menurut saya, tidak dapat mengontrol emosi mungkin dapat menjadi faktor yang paling utama ketika kita menjalaskan sesuatu di depan orang banyak. karena emosi dapat menjadi satu sumber jimat kita untuk dapat menjadi leader dalam forum... kontrol emosi dapat menutupi kekurangan kita dalam penguasaan materi dan yang lainnya.... jadi, saranku untuk kawan-kawan "ayo kita sama-sama belajar untuk dapat mengontrol emosi kita...."
Makasih............... ttd: Gembel Mahasiswa