Halaman

Rabu, 05 Desember 2012

Ujung Tombak yang Berkarat



Sejarah mencatat mahasiswa sebagai ujung tombak bangsa dalam suatu pergerakannya untuk terus mengontrol kebijakan suatu pemerintah. Jumlahnya tidak banyak, namun sejarah menunjukan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa. Dimulai dengan pergerakan Budi Utomo pada tangal 20 Mei 1908, kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda Pada Tanggal 28 Oktober 1928, dan Puncaknya pada Tanggal 17 Agustus 1945 dimana pada waktu itu mahasiswa memegang motor kendali bagi terlaksanaanya Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Mahasiswa masih tetap memegang idealisnya untuk membela kepentingan rakyat, hal ini dibuktikan dengan peristiwa jatuhnya odelama pada tahun 1966. Mahasiswa terus melakukan tugasnya yaitu mengawasi jalannya pemerintah yang berlangsung. Mereka tetap setia kepada bangsa dan Negara. Mereka tidak akan rela tanah air mereka di gadaikan. Mereka akan terus berjuang walaupun jiwa raga menjadi taruhannya. Tergulingnya rezim Orde Baru yang ditandai dengan mundurnya Soeharto dari kursi kepresidenan pada tanggal 21 Mei 1998 adalah salah satu bukti perjuangan mereka yang tak kenal menyerah dengan gelar kemahasiswaannya serta jabatan sosial yang di pegangnya. Namun sekali lagi mahasiswa masih menjadi ujung tombak bagi perjuangan bangsa.
 Walaupun jaman terus bergerak dan berubah, namun tetap tidak ada yang berubah dari mahasiswa, yaitu semangat serta idialismenya. Sebab mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat unik yang mampu beradaptasi di setiap lini. Secara moralitas mahasiswa harus mampu bersikap dan bertindak lebih baik dari yang lainnya karena mereka mempunyai latar berlakang sebagai kaum intelektual, dimana mereka mengatakan yang benar itu adalah benar denan penuh kejujuran, keberanian, dan rendah hati. Peran mahasiswa dalam masyarakat secara garis besar dapat digolongkan sebagai control sosial dan pembaharu yang diharapkan mampu melakukan pembaharuan dalam sistem yang ada.
Di sisi lain, Mahasiswa juga dituntut berperan untuk melakukan control sosial terhadap penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Selain itu mahasiswa juga dapat berperan dalam mempengaruhi kebijakan public dari pemerintah.
Namun Ujung tombak tetaplah ujung tombak tapi bukan ujung tombak yang mampu mendobrak setiap persoalan. Tapi ujung tombak yang berkarat yang setiap saat tak lagi bisa mendobrak persoalan tantangan karena tak diasah dan tak ada yang memberi arahan sebagai peran dan fungsi ujung tombak itu sendiri. Saat ini mahasiswa di kelompokan sebagai sekelompok orang yang hedonis yang tak mau tahu persoalan yang ada di sekeliling dan tak lagi mencerminkan sebagai mahsiswa intelek serta melupakan seorang pendidikan,peneliitan setra pengabdian terhadap masyarakat sesuai tri dharma perguruan tinggi. Apa lagi di setiap kebijakan masing-masing perguruan tinggi saat ini telah mengembalikan mahasiswa kedalam kampus yang disibukan dengan mata kuliah yang tak memberikan mahasiswa warna untuk mendiskusikan persoalan bangsa dalam sebuah kebijakan-kebidajan pemerintah di setiap daerah.
Rangkasbitung,    November 2012
Oleh: Feri Hermawan,SE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar