Sejarah
mencatat mahasiswa sebagai ujung tombak bangsa dalam suatu pergerakannya untuk
terus mengontrol kebijakan suatu pemerintah. Jumlahnya
tidak banyak, namun sejarah menunjukan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas
dari peran mahasiswa. Dimulai dengan pergerakan Budi Utomo pada tangal 20 Mei
1908, kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda Pada Tanggal 28 Oktober 1928,
dan Puncaknya pada Tanggal 17 Agustus 1945 dimana pada waktu itu mahasiswa
memegang motor kendali bagi terlaksanaanya Proklamasi Kemerdekaan Bangsa
Indonesia. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Mahasiswa masih tetap
memegang idealisnya untuk membela kepentingan rakyat, hal ini dibuktikan dengan
peristiwa jatuhnya odelama pada tahun 1966. Mahasiswa terus melakukan tugasnya
yaitu mengawasi jalannya pemerintah yang berlangsung. Mereka tetap setia kepada
bangsa dan Negara. Mereka tidak akan rela tanah air mereka di gadaikan. Mereka akan terus berjuang walaupun jiwa raga menjadi taruhannya. Tergulingnya rezim Orde Baru yang ditandai dengan
mundurnya Soeharto dari kursi kepresidenan pada tanggal 21 Mei 1998 adalah
salah satu bukti perjuangan mereka yang tak kenal menyerah dengan gelar
kemahasiswaannya serta jabatan sosial yang di pegangnya. Namun sekali lagi
mahasiswa masih menjadi ujung tombak bagi perjuangan bangsa.
Walaupun jaman terus bergerak dan berubah,
namun tetap tidak ada yang berubah dari mahasiswa, yaitu semangat serta
idialismenya. Sebab mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat unik yang mampu
beradaptasi di setiap lini. Secara moralitas mahasiswa harus mampu bersikap dan
bertindak lebih baik dari yang lainnya karena mereka mempunyai latar berlakang
sebagai kaum intelektual, dimana mereka mengatakan yang benar itu adalah benar
denan penuh kejujuran, keberanian, dan rendah hati. Peran mahasiswa dalam masyarakat secara garis besar dapat
digolongkan sebagai control sosial dan pembaharu yang diharapkan mampu
melakukan pembaharuan dalam sistem yang ada.
Di sisi
lain, Mahasiswa juga dituntut berperan untuk melakukan control sosial terhadap
penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma, dan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat. Selain itu mahasiswa juga dapat berperan dalam mempengaruhi
kebijakan public dari pemerintah.
Namun Ujung
tombak tetaplah ujung tombak tapi bukan ujung tombak yang mampu mendobrak
setiap persoalan. Tapi ujung tombak yang berkarat yang setiap saat tak lagi
bisa mendobrak persoalan tantangan karena tak diasah dan tak ada yang memberi
arahan sebagai peran dan fungsi ujung tombak itu sendiri. Saat ini mahasiswa di kelompokan sebagai sekelompok
orang yang hedonis yang tak mau tahu persoalan yang ada di sekeliling dan tak
lagi mencerminkan sebagai mahsiswa intelek serta melupakan seorang
pendidikan,peneliitan setra pengabdian terhadap masyarakat sesuai tri dharma
perguruan tinggi. Apa lagi di setiap kebijakan masing-masing perguruan tinggi
saat ini telah mengembalikan mahasiswa kedalam kampus yang disibukan dengan
mata kuliah yang tak memberikan mahasiswa warna untuk mendiskusikan persoalan
bangsa dalam sebuah kebijakan-kebidajan pemerintah di setiap daerah.
Rangkasbitung,
November 2012
Oleh: Feri Hermawan,SE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar